Potensial
Reduksi Standar
Menurut percobaan para ahli nih n yang gue baca juga.Jika
konsenrasi ion Cu 2+ dan Zn2+ keduanya adalah 1,0 M ,ternyata
voltase atau emf dari sel Daniell adalah 1,10 V pada 25oC.Voltase
ini tentunya berhubungan erat dengan reaksi redoks yang terjadi,tetapi
bagaimana?Seperti halnya reaksi sel keseluruhan dapat dianggap sebagai jumlah
dari dua reaksi setengah-sel,emf terukur dari sel pun dapat dianggap sebagai
jumlah dari potensial listrik pada elektroda Zn dan Cu.Dengan mengetahui salah
satu potensial elektroda,kita dapat memperoleh potensial lainnya dengan operasi
pengurangan(dari 1,10 V).Kita tidak mungkin mengukur potensial dari satu
elektroda saja,tetapi jika kita secara sepihak mematok nilai potensial salah
satu elektroda sebagai nol,kita dapat menggunakannya untuk menentukan potensial
relative dari elektroda yang lain.Elektroda hydrogen berfungsi sebagai rujukan
untuk maksud ini.Gas hydrogen dihembuskan ke dalam larutan asam klrida pada 25oC.Elektroda
platinanya memiliki dua fungsi.Fungsi pertama adalah menyediakan permukaan
tempat terjadinya penguraian molekul hydrogen :
H2 à 2H+ + 2e
Fungsi keduanya adalah sebagai penghantar listrik ke rangkaian
eksternal.
Pada kondisi keadaan standar(ketika tekanan H2 1 atm
dan konsentrasi larutan HCl 1 M),potensial reduksi H+ pada 25oC
adalah tepat nol:
2H+ (1 M ) + 2e à H2 (1 atm)
Eo = 0 V
Superskrip”o” menyatakan kondisi standard dan Eo adalah
potensial reduksi standar,atau voltase yang berkaitan dengan reaksi reduksi
pada satu elektroda ketika semua zat terlarut 1 M dan semua gas pada 1
atm.Jadi,potensial reduksi standar dari elekroda hidrogen ditetapkan sebagai
nol.Elektroda hydrogen ini dinamakan elektroda hydrogen standar (SHE,Standar
hydrogen electrode).
Kita dapat menggunakan SHE untuk mengukur potensial dari
jenis-jenis elektroda lain.Contohnya ambar 19.4(a)menunukkan sel galvanic
dengan elektroda seng dan SHE.Dalam kasus ini,elektroda seng adalah anoda dan
SHE adalah katoda.Kita menyimpulkan fakta ini dari menurunnya massa dari elektroda
seng selama sel bekerja,yang konsisten dengan lepasnya seng ke larutan sebagai
ion Zn2+ akibat reaksi oksidasi :
Zn(s) à Zn2+(aq)
+ 2e
Diagram
selnya adalah
Zn(s) | Zn2+
(1 M) || H+ (1 M) H2 (1 atm) | Pt(s)
Seperti yang udah dikemukakan sebelumnya ya,elektroda Pt ini
menyediakan permukaan tempat terjadinya reduksi.Bila semua reaktan berada dalam
keadaan standarnya (yaitu H2) pada 1 atm,ion H+ dan Zn 2+
1 M),emf selnya adalah 0,76 V pada 25oC.Kita dapat menuliskan reaksi
setengah selnya sebagai :
Potensial elektroda standar dari tembaga dapat diperoleh dengan
cara yang sama,yaitu dengan menggunakan sebuah sel dengan elektroda tembaga dan
SHE.Dalam hal ini,elektroda tembaga merupakan katoda karena massanya meningkat selama
sel bekerja,dan konsisten dan reaksi
reduksi:
Contoh ini menjelaskan bagaimana kita dapat menggunakan tanda dari
emf sel untuk meprediksi kespontanan reaksi redoks.Pada kondisi keadaan-standar
untuk reaktan dan produk,reaksi redoks akan spontan ke kanan jika emf standar
selnya positif.Jika negatif,reaksi akan spontan ke arah sebaliknya.Perlu
diingat bahwa Eo sel negative tidak berarti reaksi tidak terjadi
jika reaktan dicampur padakonsentrasi 1 M. Artinya tidak lain adalah
kesetimbangan reaksi redoks,ketika tercapai,akan terletak di sebelah kiri.
Tabel 19.1 memuat potensial reduksi standar untuk sejumlah reaksi
setengah-sel.Berdasarkan definisi,SHE mempunyai nilai Eo sebesar
0,00 V .Dibawah SHE,potensial reduksi standar negative akan meningkat,dan
diatasnya potensial reduksi standar positif meningkat.Hal-hal berikut mengenai
table ini perlu diketahui dalam perhitungan :
·
Nilai-nilai Eo pada reaksi setengah-sel adalah nilai untuk
reaksi pada arah maju (kiri ke kanan).
·
Semakin positif Eo
, semakin besar kecenderungan zat untuk tereduksi. Contohnya,reaksi
setengah-sel
F2 (1 atm) + 2e à 2F- (1 M) Eo = 2,87 V
Mempunyai nilai Eo
positif tertinggi diantara semua reaksi setengah-sel.Jadi,F2 adalah zat pengoksidasi paling kuat karena mempunyai
kecenderungan terbesar untuk tereduksi.Hal yang bertolak belakang terjadi pada
reaksi
Li+ (1 M) + e
à Li(s) Eo= -3,05 V
Yang memiliki nilai Eo
paling negative.Jadi,Li+
adalah zat pengoksidasi paling lemah sebab spesi ini paling sukar
reduksi.Sebaliknya,kita menyatakan bahwa F-
adalah zat pereduksi paling lemah dan logam Li adalah zat pereduksi paling kuat. Pada kondisi keadaan
standar,zat pengoksidasi (spesi di sebelah kiri setengah-reaksi pada table
19.1) meningkat dari bawah ke atas dan zat pereduksi (spesi di sebelah kanan
setengah-reaksi ) meningkat kekuatannya dari atas ke bawah.
·
Reaksi-reaksi setengah-sel pada table adalah reaksi
reversible.Bergantung pada kondisinya,setiap elektroda dapat berfungsi sbagai
anoda atau sebagai katoda.Telah kita lihat sebelumnya bahwa SHE adalah katoda (H+
direduksi menjadi H2) bila digandeng dengan seng didalam suatu sel
dengan tembaga.
·
Pada kondisi keadaan-standar,setiap spesi disebelah kiri dari
suatu reaksi setengah-sel akan bereaksi spontan dengan spesi yang muncul di
sebelah kanan dari semua reaksi setengah-sel yang terletak di bawahnya pada
table 19.1. Asas ini kadang-kadang disebut aturan diagonal.Nah,dalam kasus sel
Daniell
Cu2(1 M) + 2e
à C(s) Eo = 0,34 V
Zn2+ (1 M) +
2e àZn(s) Eo = - 0,76 V
Kita lihat bahwa zat
disebelah kiri dari reaksi setengah-sel pertama ialah Cu2+ dan zat
disebelah kanan pada reaksi setengah sel kedua ialah Zn.Jadi seperti telah kita
lihat sebelumnya,Zn spontan mereduksi Cu2+ membentuk Zn2+
dan Cu.
·
Mengubah koefisien stoikiometri suatu reaksi setengah sel tidak
mempengaruhi nilai Eo sebab potensial elektroda adalah sifat
intensif.Ini berarti bahwa nilai Eo tidak dipengaruhi oleh ukuran
elektroda atau banyaknya larutan yang ada. Contohnya
I2(s) + 2e à 2I- (1
M) Eo = 0,53 V
Tetapi Eo tidak berubah jika kita kalikan sengah reaksi
dengan 2
2I2(s) + 4e à 4I- (1 M) Eo = 0,53 V
·
Seperti halnya pada ∆H,∆G dan ∆S, tanda dari Eo berubah
tetapi besarnya akan tetap sama ketika kita membalik suatu reaksi
No comments:
Post a Comment