Elektrolisis
Sekarang gue bahas elektrolisis.Nah,berlawanan sama reaksi redoks
spontan,yang menghasilkan perubahan energi kimia menjadi energy listrik.Elektrolisis adalah proses yang menggunakan
energi listrik agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi.Sel elektrolitik ialah alat untuk melaksanakan elektrolisis.
Asas yang sama mendasari elektrolisis dan proses yang berlangsung
dalam sel galvanic.Disini kita akan membahas tiga contoh elektrolisis berdasarkan
asas tersebut.Kemudian kita akan melihat aspek-aspek kuantitatif dari
elektrolisis,gak lupa juga plus latihan soalnya,you knowlah,lo bilang lo udah
faham pas diterangin berbagai complicated concept,tapi pas disuruh ngerjain
soal,lo bingung lagi,wah,mana nih pertanggungjawaban atas kepahaman yang lo bilang
hehe
Elektrolisis
Lelehan Natrium Klorida
Dalam keadaan meleleh,natrium klorida merupakan senyawa ionic,dapat
dielektrolisisi agar membentuk logam natrium dan klorin.Gambar 19.17(a) ialah
diagram sel Downs,yang digunakan untuk elektrolisis NaCl dalam ala besar.Dalam
lelehan Nacl,kation dan anoionnya mang-masing adalah ion Na+ dan Cl-.Gmbar
19.17(b) adalah diagram sederhana yang menunjukan reaksi yang terjadi pada
elektroda.Sel elekrolitik mempunyai sepasang elektroda yang dihubungkan ke baterai.Si
baterai ini berungsi sebagai “pompa electron”,yang menggerakan electron ke
katoda(tempat terjadiya reduksi),dan menarik electron dari anoda(tempat
terjadinya oksidasi).
Reaksi pada elektroda adalah :
Anoda
(oksidasi) : 2Cl- (l) à Cl2(g) +
2e
Katoda (reduksi) : 2Na+(l) +
2e à 2Na(l)
Keseluruhan : 2Na+(l)
+ 2Cl-(l) à 2Na(l) + Cl2(g)
Proses
ini merupakan sumber utama logam natrium murni dan gas klorin.
Perkiraan teoritis menunjukkan bahwa nilai Eo untuk
keseluruhan proses adalah sekitar -4 V ,yang berarti bahwa ini termasuk proses
non spontan.Jadi.minimum 4 V harus dipasok oleh baterai untuk melaksanakan
reaksi.Pada praktiknya,diperlukan voltase yang lebih tinggi akibat
ketidak-efisienan dalam proses elektrolitik dan akibat over-voltase,yang
dibahas secara ringkas dibawah ini.
Elektrolisis
Air
Air
dalam beker pada kondisi atmosfer (1 atm dan 25oC)tidak akan terurai
secara spontan membentuk gas hydrogen dan oksigen sebab perubhan energy-bebas
standar untuk reaksi ion positif dan besar :
2H2O(l)
à 2H2(g) + O2(g) ∆G = 474,4 kJ
Namun demikian,reaksi ini dapat terjadi di dalam suatu sel seperti
yang ditunjukkan padagambar 19.18.Sel elektrolitik ini terdiri atas sepasang
elektroda yang terbuat dari logam nonreaktif,sperti platina,yang direndam dalam
air.Ketika eletroda-elektrodanya membawa arus listrik(ingat bahwa pada 25oC
air murni hanya memiliki 1x10-7 M ion H+ dan 1x10-7
M ion OH-).
Sebaliknya,reaksi terjadi dengan mudah dalam larutan H2SO4
0,1 M sebab terdapat cukup ion untuk menghantar listrik.Nah,dengan segera gas
mulai keluar pada kedua elektroda.proses pada anodanya ialah
2H2O(l) à O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Sementara pada katoda terjadi
H+(aq)
+ e à ½ H2(g)
Reaksi
Keseluruhan diberikan oleh
Anoda(oksidasi)
: 2H2O (l)
à O2(g) + 4H+ (aq) + 4e
Katoda(reduksi): 4[H+(aq)
+ e à ½ H2(g)]
Keseluruhan : 2H2O(l) à 2H2(g) + O2(g)
Elektrolisis
Larutan Berair Natrium Natrium Klorida
Oke,elektrolisis larutan berair Natrium klorida ini merupakan
contoh yang paling rumit di antara ketiga contoh elektrolisis yang dihas
disini,karena larutan natrium klorida mengandung beberapa spesi yang dapat
dioksidasi dan direduksi.Reaksi oksidasi yang mungkin terjadi pada anoda ialah :
Dari table 19.1 ,kita dapatkan
(1) 2Cl-(aq) à Cl2(g) + 2e
(2) 2H2O (l) à O2(g) + 4H+
(aq) + 4e
Dari table 19.1 ,kita dapatkan
Cl2(g) + 2e à 2Cl-(aq) Eo = 1,36 V
O2(g) +
4H+ (aq) + 4e à 2H2O (l)
Eo = 1,23 V
Potensial reduksi sndar untuk (1) dan (2) tidak jauh berbeda,tetapi
nilainya menyiratkan bahwa yang cenderung terjadi adalah H2O
teroksidasi pada anoda.Namun dari percobaan ternyata gas yang dibebaskan pada
anoda ialah Cl2,bukan O2 guys ! Dalam mengkaji proses
elektrolitik,kita terkadang menemukan bahwa voltase yang diperlukan untuk suatu
reaksi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh
potensial elektroda.Overvoltase ialah
selisih antara potensial elektroda dan voltase sebenarnya yang diperlukan untuk
menyebabkan elektrolisis.Overvoltase untuk pembentukan O2 cukup
tinggi.Jadi,pada kondisi kerja normal,adalah gas Cl2 yang ternyata
terbentuk pada anoda,bukannya O2.
Reduksi yang mungkin terjadi pada katoda ialah :
Reduksi yang mungkin terjadi pada katoda ialah :
(3) 2H+(aq)
+ 2e à H2(g) Eo = 0,00 V
(4) 2H2O(l)
+ 2e à H2(g)
+ 2OH-(aq) Eo
= - 0,83 V
(5) Na+
(aq) + e à Na(s) Eo = -2,71 V
Reaksi (5) tidak terjadi karena potensial reduksi standarnya sangat
negative.Reaksi (3) lebih mungkin terjadi dibandingkan (4) pada kondisi
keadaan-standar.Akan tetapi,pada pH 7(seperti dalam kasus larutan NaCl) keduanya
sama-sama mungkin terjadi.Kita biasanya menggunakan (4) untuk menjelaskan
reaksi katoda karena konsentrasi ion H+ terlalu rendah(sekitar 1x 10-7
M) unk membuat (3) sebagai pilihan terbaik.
Jadi,reaksi
setengah-sel dalam elektrolis natrium klorida berair ialah :
Anoda(oksidasi) : 2Cl-(aq) à Cl2(g) + 2e
Katoda(reduksi) : 2H2O(l) + 2e à H2(g) + 2OH-(aq)
Keseluruhan : 2H2O(l) + 2Cl-(aq) à H2(g)
+ Cl-(g) + 2OH-(aq)
Sebagaimana ditunjukkan oleh reaksi keseluruhan,konsentrasi ion Cl-
menurun selama ektrolisis sedangkannkonsentrasi ion OH-
meningkat.Jadi,selain H2 dan Cl2,kita dapat memperoleh
hasil samping yang berguna NaOH dengan cara menguapkan larutan berair pada
akhir elektrolisis.
Perlu
diingat hal berikut ini dari analisis kita tentang elektrolisis :
Kation cenderung tereduksi pada katoda dan anion
cenderung teroksidasi pada anoda,dan dalam larutan berair,air
sendiri dapat teroksidasi dan/atau tereduksi.Hasilnya brgantung ada jenis spesi
lain yang ada.
Bisa kita simpulin nih,elektrolisis tentunya banyak diterapkan di industry,terutama
dalam ekstraksi dan pemurnian logam.
No comments:
Post a Comment