Entalpi Reaksi Kimia
Berikutnya
adalah melihat bagaimana hukum termodinamika pertama dapat diterapkan pada
proses yang berlangsung pada tekanan yang berbeda.Secara khusus,kita akan
membahas dua situasi yaitu pada volume system konstan dan pada tekanan luar
konstan,karena kedua ini merupakan kasus yang sering ditemui.
Jika
suatu reaksi kimia berjalan pada volume konstan,maka ∆V = 0 dan tidak ada kerja
P-V yang dihasilkan dari perubahan ini.Dari persamaan (6.1) dapat dituliskan
∆E = q - P∆V
= qv
Kita tambahkan subskrip “v”
untuk mengingatkan kita bahwa ini adalah proses dengan vlume tetap.Kesamaan ini
pada awalnya terasa aneh,karena kita pernah menunjukkan sebelumnya bahwa q
bukan merupakan fungsi keadaan.Tetapi,proses tersebut berlangsung pada keadaan
vlume-konstan,sehingga kalor yang dipertukarkan memiliki nilai tertentu,yang
sama dengan ∆E.
Entalpi
Keadaan
volume-konstan seringkali merepotkan dan kadangkala tidak mungkin untuk
dilakukan.Kebanyakan reaksi terjadi pada keadaan tekanan konstan ( biasanya
tekanan atmosfer).Jika reaksi itu menghasilkan peningkatan total jumlah mol
gas,maka system melakukan kerja pada lingkungan (pemuaian),berdasarkan fakta
bahwa agar gas yang terbentuk dapat memasuki atmosfer,gas tersebut harus menekan
lingkungannya. Sebaliknya,jika lebih banyak molekul gas yang bereaksi daripada
yang dihasilkan,kerja dilakukan pada system oleh (pemampatan)Akhirnya,tidak ada
keadaan yang dilakukan jika tidak terdapat perubahan total jumlah mol gas dari
reaktan menjadi produk.
Secara
umum,untuk proses tekanan konstan kita menulis
∆E = q + w
= qp - P∆V
atau
qp = ∆E + P∆V (6.5)
dimana subskrip “p”
melmbangkan keadaan tekanan-konstan.
Sekarang kita diperkenalkan
pada fungsi termodinamika yang baru untuk suatu system yang disebut entalpi (enthalpy) H ,yang didefinisikan dengan persamaan
H = E + PV
( 6.6)
Dimana
E adalah energi dalam system dan P dan V masing –masing adalah tekanan dan
volume system.Karena E dan PV memiliki satuan energi,entalpi juga emiliki aturan
energy.Lebih jauh lagi,E,P dan V semuanya merupakan fungsi
keadaan,yaitu,perubahan ( E+ PV) hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.Jadi, H adalah fungsi
keadaan.
Untuk setiap
proses,perubahan entalpi menurut persamaan (6.6) adalah
∆H = ∆E + ∆(PV)
(6.7)
Jika tekanannya dibuat
konstan,maka
∆H = ∆E + P∆V (6.8)
Dengan
membandingkan persamaan (6.8) dan persamaan (6.5) kita lihat bahwa untuk proses
tekanan-kontan,qp = ∆H .Sekali lagi,walaupun q bukan merupakan
fungsi keadaan,perpindahan kalor pada tekanan konstan sama dengan ∆H karena
“lintasannya” terdefinisi dan karena itu hanya dapat memiliki nilai tertentu.
Kita
sekarang mempunyai dua kuantitas -∆E dan ∆H – yang dapat dikaitkan dengan
reaksi.Jika reaksi berlangsung pada keadaan volume-konstan,maka kalor yang
dipindahkan,qv,sama dengan ∆E.Disisi lain,jika reaksi berlangsung
pada tekanan konstan,kalor yang dipindahkan qp,sama dengan ∆H.
Entalpi Reaksi
Karena sebagian besar reaksi
adalah proses tekanan-konstan,kita dapat menyamakan pertukaran kalr dalam kasus
ini dengan perubahan entalpi.Untuk setiap reaksi
Reaktan à Produk
Kita mendefinisikan
perubahan entalpi,yang disebut entalpi
reaksi (enthalpy of reaction), ∆H,sebagai selisih antara etalpi produk dan
entalpi reaktan :
∆H = H(produk) – H(reaktan) (6.9)
Entalpi
reaksi dapat bernilai positif atau negative,bergantung pada prosesnya.Untuk
prses endotermik (kalor diserap oleh system dari lingkungan),∆H bernilai
positif ( yaitu,∆H > 0 ). Untuk proses eksotermik (kalor dilepaskan oleh
system ke lingkungan), ∆H bernilai negative (yaitu,∆H < 0)
Suatu
analogi untuk perubahan entalpi adalah perubahan dalam saldi direkening bank.Anggaplah
saldo awal direkening bank itu adalah Rp.100.000.Setelah transaksi(penyimpanan
atau pengambilan),perubahan saldonya,∆X,diberikan oleh
∆X = Xakhir - Xawal
Dimana
X menyatakan saldo di bank tersebut.Jika Anda menyimpan Rp.80.00 ke dalam
rekening itu,maka ∆X = Rp.180.000 – Rp.80.000 . Hal ini sesuai dengan reaksi
endotermik.(Saldo meningkat seperti juga entalpi system).Disisi
lain,pengambilan Rp.60.000 berarti ∆X = Rp.40.000 – Rp.100.000 = - Rp 60.000.
Tanda negative ∆X berarti saldonya turun.Mirip engan itu,nilai negative ∆H
menunjukkan penurunan etalpi system sebagai hasil proses endotermik.Perbedaan
antara analogi ini dengan persamaan (6.9) adalah Anda selalu mengetahui saldo
bank dengan tepat,sedangkan tidak ada cara untuk mengetahui entalpi produk dan
reaktan.Dalam prakteknya,kita hanya dapat mengukur selisih dari nilai-nilai tersebut.
Sekarang
kita coba menerapkan gagasan mengenai perubahan etalpi untuk dua proses yang
umum,yang pertama kita melibatkan perubaha fisika,yang kedua kita melibatkan perubahan
kimia.
No comments:
Post a Comment